Tips Memilih Kawan Teman Yang Tepat Baik
Memilih sahabat yang baik memanglah tidak mudah. Akan tetapi bila telah menemukan sahabat sejati maka sang sahabat akan bisa melakukan segala sesuatunya demi persahabatan pertemanan yang telah kita jalin selama ini. Berikut ini kita akan belajar bersama bagaimana memilih teman yang tepat sesuai dengan kepribadian kita.
Manusia adalah merupakan makhluk sosial dan tidak bisa hidup secara sendiri-sendiri. Dan hal ini juga termasuk kita tentunya membutuhkan seorang teman sebagai sahabat dalam bergaul berteman yang baik sehari-hari. Ini disebabkan karena manusia tergolong pada makhluk sosial yang membutuhkan pergaulan dalam kehidupan.
Sahabat adalah merupakan salah satu teman baik yang terus membantu kita dalam menghadapi kehidupan ini. Sehingga mereka adalah orang - orang yang pantas disebut sebagai pahlawan untuk keberhasilan kita selain tentunya adalah orang tua kita.
Sebaiknya kita mendapatkan teman baik atau tidak mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Karena teman baik membuat perubahan dalam hidup kita itu sendiri.
Teman adalah merupakan salah satu orang yang paling berguna disaat susah dan senang. Bila kita rasakan teman ketika membantu kita dalam usaha apapun maka teman baik pasti tidak akan menuntut bayaran ataupun sejenisnya.
Sebaliknya bila kita dalam kondisi keadaan sedih ataupun bangkrut dalam menghadapi apapun maka teman yang baik kita pasti menyarankan untuk tetap tegar, sabar dan bertawakal.
Berteman adalah aktivitas dan kebutuhan yang tidak dapat diabaikan saat seseorang menginjak usia remaja. Bagaimana seorang remaja tumbuh dan berkembang tidak dapat dilepaskan dari pengaruh teman-teman sebayanya.
Teman sebaya di sini adalah teman-teman yang dapat berada di berbagai lingkungan di mana remaja beraktivitas seperti lingkungan tempat tinggal, lingkungan sekolah, dan sebagainya.
Sebagai sebuah aktivitas dan kebutuhan yang penting bagi remaja, berteman dapat membuat remaja tumbuh menjadi lebih baik namun dapat juga justru menghambat perkembangan remaja. Hal ini terkait dengan kuatnya konformitas remaja pada teman-temannya. Konformitas secara singkat didefinisikan sebagai perilaku mengikuti kelompok.
Dalam konformitas, saat mengikuti kelompoknya, individu termasuk juga remaja, seringkali tidak melakukan analisis yang mendalam terhadap perilakunya tersebut. Akibatnya akan timbul berbagai dampak negatif baik bagi orang-orang di sekitarnya maupun bagi remaja itu sendiri. Perilaku dilakukan secara berkelompok yang meresahkan masyarakat adalah salah satu contohnya.
Berikut beberapa cara kiat dan tips dalam memilih teman seperti yang diungkapkan oleh Psikolog Y Heri Widodo M.Psi yang dilansir dari media health.liputan6.com yaitu antara lain adalah sebagai berikut :
Memiliki Minat Aktivitas Bersama Yang Positif Dan Bermanfaat
Minat remaja dapat berada dalam rentang yang luas. Dari berbagai minat tersebut, perlu dipilih minat yang konstruktif untuk perkembangan diri dan akan lebih baik lagi minat yang juga dapat memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan sekitarnya. Jika minat telah ditemukan, barulah mencoba mencari teman-teman yang dapat diajak untuk menekuninya bersama.
Tentu saja akan selalu ada dialog antara apa yang diinginkan dan apa yang orang lain inginkan agar tercapai suatu kepentingan bersama. Hal tersebut bukanlah masalah asalkan pada akhirnya semua dapat menerima dan pilihan bersamanya tetap mengacu pada aktivitas yang bersifat positif.
Dapat Menjadi Tempat Saling Berbagi Suka Dan Duka
Teman yang baik adalah teman yang tidak hanya mau didengarkan namun juga mau mendengarkan. Berteman pada akhirnya dapat menjadi cara seorang remaja untuk tidak hanya dapat melepaskan beban kehidupannya melalui orang-orang yang mau mendengarkannya namun juga menjadi sebagai cara remaja untuk belajar berempati dengan mendengarkan dan melihat sudut pandang orang lain.
Tidak Selalu Berkata Setuju
Teman sahabat yang baik tidak akan selalu menyetujui pendapat dan pemikiran kita. Mereka adalah orang-orang yang akan menjadi pelita bagi kehidupan kita di saat mulai bergerak ke arah yang kelam. Peringatan-peringatan dan ketidaksetujuan yang mereka ungkapkan seringkali penting bagi remaja saat mereka mulai bergerak ke arah yang destruktif.
Para yes men pada awalnya tampak menyenangkan sebagai teman. Namun pada akhirnya, saat remaja mulai terseret dalam kesulitan akibat keputusan yang keliru dan tergesa-gesa, orang-orang itu justru akan cuci tangan. Sebaliknya, teman-teman yang kritis pada awalnya seringkali tidak disukai. Mereka seakan-akan adalah penghambat impian.
Akan tetapi, apa yang mereka katakan pada akhirnya akan dapat menyelamatkan remaja dari kesulitan sebelum mereka melangkah lebih jauh lagi.
Mendorong Dan Menantang Ke Arah Perkembangan Diri
Teman yang baik adalah teman yang berani memberikan dorongan bahkan tantangan pada remaja untuk mengembangkan dirinya lebih baik lagi. Mereka adalah para motivator yang sangat berharga. Jika seorang remaja berpuas diri terhadap apa yang dicapainya, teman yang baik akan “mengusiknya” dan menantangnya agar sang remaja berani keluar dari zona nyamannya.
Jika sang remaja mengalami kesulitan atau bahkan jatuh, mereka akan berada di sisinya untuk menguatkan dan membuat sang remaja bangkit dan tidak berputus asa.
Manusia adalah merupakan makhluk sosial dan tidak bisa hidup secara sendiri-sendiri. Dan hal ini juga termasuk kita tentunya membutuhkan seorang teman sebagai sahabat dalam bergaul berteman yang baik sehari-hari. Ini disebabkan karena manusia tergolong pada makhluk sosial yang membutuhkan pergaulan dalam kehidupan.
Arti Sahabat Teman
Sahabat adalah merupakan salah satu teman baik yang terus membantu kita dalam menghadapi kehidupan ini. Sehingga mereka adalah orang - orang yang pantas disebut sebagai pahlawan untuk keberhasilan kita selain tentunya adalah orang tua kita.
Sebaiknya kita mendapatkan teman baik atau tidak mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Karena teman baik membuat perubahan dalam hidup kita itu sendiri.
Teman adalah merupakan salah satu orang yang paling berguna disaat susah dan senang. Bila kita rasakan teman ketika membantu kita dalam usaha apapun maka teman baik pasti tidak akan menuntut bayaran ataupun sejenisnya.
Sebaliknya bila kita dalam kondisi keadaan sedih ataupun bangkrut dalam menghadapi apapun maka teman yang baik kita pasti menyarankan untuk tetap tegar, sabar dan bertawakal.
Berteman adalah aktivitas dan kebutuhan yang tidak dapat diabaikan saat seseorang menginjak usia remaja. Bagaimana seorang remaja tumbuh dan berkembang tidak dapat dilepaskan dari pengaruh teman-teman sebayanya.
Teman sebaya di sini adalah teman-teman yang dapat berada di berbagai lingkungan di mana remaja beraktivitas seperti lingkungan tempat tinggal, lingkungan sekolah, dan sebagainya.
Sebagai sebuah aktivitas dan kebutuhan yang penting bagi remaja, berteman dapat membuat remaja tumbuh menjadi lebih baik namun dapat juga justru menghambat perkembangan remaja. Hal ini terkait dengan kuatnya konformitas remaja pada teman-temannya. Konformitas secara singkat didefinisikan sebagai perilaku mengikuti kelompok.
Dalam konformitas, saat mengikuti kelompoknya, individu termasuk juga remaja, seringkali tidak melakukan analisis yang mendalam terhadap perilakunya tersebut. Akibatnya akan timbul berbagai dampak negatif baik bagi orang-orang di sekitarnya maupun bagi remaja itu sendiri. Perilaku dilakukan secara berkelompok yang meresahkan masyarakat adalah salah satu contohnya.
Bijaksana Memiliah Teman Sahabat
Berikut beberapa cara kiat dan tips dalam memilih teman seperti yang diungkapkan oleh Psikolog Y Heri Widodo M.Psi yang dilansir dari media health.liputan6.com yaitu antara lain adalah sebagai berikut :
Memiliki Minat Aktivitas Bersama Yang Positif Dan Bermanfaat
Minat remaja dapat berada dalam rentang yang luas. Dari berbagai minat tersebut, perlu dipilih minat yang konstruktif untuk perkembangan diri dan akan lebih baik lagi minat yang juga dapat memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan sekitarnya. Jika minat telah ditemukan, barulah mencoba mencari teman-teman yang dapat diajak untuk menekuninya bersama.
Tentu saja akan selalu ada dialog antara apa yang diinginkan dan apa yang orang lain inginkan agar tercapai suatu kepentingan bersama. Hal tersebut bukanlah masalah asalkan pada akhirnya semua dapat menerima dan pilihan bersamanya tetap mengacu pada aktivitas yang bersifat positif.
Dapat Menjadi Tempat Saling Berbagi Suka Dan Duka
Teman yang baik adalah teman yang tidak hanya mau didengarkan namun juga mau mendengarkan. Berteman pada akhirnya dapat menjadi cara seorang remaja untuk tidak hanya dapat melepaskan beban kehidupannya melalui orang-orang yang mau mendengarkannya namun juga menjadi sebagai cara remaja untuk belajar berempati dengan mendengarkan dan melihat sudut pandang orang lain.
Tidak Selalu Berkata Setuju
Teman sahabat yang baik tidak akan selalu menyetujui pendapat dan pemikiran kita. Mereka adalah orang-orang yang akan menjadi pelita bagi kehidupan kita di saat mulai bergerak ke arah yang kelam. Peringatan-peringatan dan ketidaksetujuan yang mereka ungkapkan seringkali penting bagi remaja saat mereka mulai bergerak ke arah yang destruktif.
Para yes men pada awalnya tampak menyenangkan sebagai teman. Namun pada akhirnya, saat remaja mulai terseret dalam kesulitan akibat keputusan yang keliru dan tergesa-gesa, orang-orang itu justru akan cuci tangan. Sebaliknya, teman-teman yang kritis pada awalnya seringkali tidak disukai. Mereka seakan-akan adalah penghambat impian.
Akan tetapi, apa yang mereka katakan pada akhirnya akan dapat menyelamatkan remaja dari kesulitan sebelum mereka melangkah lebih jauh lagi.
Mendorong Dan Menantang Ke Arah Perkembangan Diri
Teman yang baik adalah teman yang berani memberikan dorongan bahkan tantangan pada remaja untuk mengembangkan dirinya lebih baik lagi. Mereka adalah para motivator yang sangat berharga. Jika seorang remaja berpuas diri terhadap apa yang dicapainya, teman yang baik akan “mengusiknya” dan menantangnya agar sang remaja berani keluar dari zona nyamannya.
Jika sang remaja mengalami kesulitan atau bahkan jatuh, mereka akan berada di sisinya untuk menguatkan dan membuat sang remaja bangkit dan tidak berputus asa.
0 komentar:
Post a Comment