Prosedur Pemasangan Cincin Jantung
Istilah pemasangan cincin jantung dewasa ini banyak dikenal oleh masyarakat. Karena memang cincin jantung ini adalah salah satu therapi dan pengobatan setelah pasien mendapat perawatan dan pengobatan dari serangan jantung.
Setelah masyarakat pada masa beberapa tahun yang lalu mengira jika penanganan penyakit jantung koroner hanya bisa dilakukan dengan tindakan operasi bedah jantung. Namun dalam perkembangannya, untuk mengatasi sumbatan pada pembuluh darah jantung tidak selamanya melalui pembedahan. Salah satu metoda yang digunakan adalah percutaneus coronary intervention.
Sekarang sudah ditemukan stent yang lebih mutakhir yang bersalutkan obat, sehingga kemungkinan terbentuk karat lemak ditempat yang sama, jauh lebih kecil. Pada prinsipnya, tidak ada pembatasan jumlah stent yang yang dipasang pada pembuluh darah jantung. Akan tetapi, jika dalam pemeriksaan kateterisasi jantung terdapat sumbatan yang terjadi dalam pembuluh darah koroner lebih dari tiga lokasi atau pada tempat yang sulit dan tidak memungkinkan untuk dilakukan pemasangan stent maka solusi terakhir yang disarankan adalah melalui Operasi By-Pas Koroner (CABG).
Yang dimaksud dengan pemasangan cincin jantung ini adalah suatu tindakan intervensi non bedah untuk membuka kembali arteri koroner yang menyempit atau tersumbat dengan memasukkan balon atau stent melalui kateter yang dimaksukkan ke dalam lumen arteri melalui insisi kecil pada kulit.
Tindakan Intervensi Perkutan Koroner ini bisa dilakukan pada pasien penyakit jantung koroner yang mengalami penyumbatan total kronis (chronics total occlusion/CTO) dan takut menjalani operasi, ada pilihan terapi pengobatan lain. Gambaran singkatnya adalah tindakan non bedah ini adalah setelah lesi berhasil ditembus dan dibuka dengan menggunakan balon, kemudian pembuluh darah tersebut disanggah dengan menggunakan stent (kawat tipis).
Diharapkan dengan pemasangan stent jantung ini maka aliran darah koroner yang mengalami penyumbatan ataupun penyempitan akan kembali normal sehingga pasien jantung koroner yang telah dipasang stent ini akan bisa beraktifitas seperti sedia kala sebelum sakit. Walaupun yang tidak kalah penting setelah pemasangan stent ini adalah kembali dalam pola hidup serta pola makan yang sehat kembali harus senantiasa dijaga pula.
Setelah masyarakat pada masa beberapa tahun yang lalu mengira jika penanganan penyakit jantung koroner hanya bisa dilakukan dengan tindakan operasi bedah jantung. Namun dalam perkembangannya, untuk mengatasi sumbatan pada pembuluh darah jantung tidak selamanya melalui pembedahan. Salah satu metoda yang digunakan adalah percutaneus coronary intervention.
Sekarang sudah ditemukan stent yang lebih mutakhir yang bersalutkan obat, sehingga kemungkinan terbentuk karat lemak ditempat yang sama, jauh lebih kecil. Pada prinsipnya, tidak ada pembatasan jumlah stent yang yang dipasang pada pembuluh darah jantung. Akan tetapi, jika dalam pemeriksaan kateterisasi jantung terdapat sumbatan yang terjadi dalam pembuluh darah koroner lebih dari tiga lokasi atau pada tempat yang sulit dan tidak memungkinkan untuk dilakukan pemasangan stent maka solusi terakhir yang disarankan adalah melalui Operasi By-Pas Koroner (CABG).
Yang dimaksud dengan pemasangan cincin jantung ini adalah suatu tindakan intervensi non bedah untuk membuka kembali arteri koroner yang menyempit atau tersumbat dengan memasukkan balon atau stent melalui kateter yang dimaksukkan ke dalam lumen arteri melalui insisi kecil pada kulit.
Tindakan Intervensi Perkutan Koroner ini bisa dilakukan pada pasien penyakit jantung koroner yang mengalami penyumbatan total kronis (chronics total occlusion/CTO) dan takut menjalani operasi, ada pilihan terapi pengobatan lain. Gambaran singkatnya adalah tindakan non bedah ini adalah setelah lesi berhasil ditembus dan dibuka dengan menggunakan balon, kemudian pembuluh darah tersebut disanggah dengan menggunakan stent (kawat tipis).
Diharapkan dengan pemasangan stent jantung ini maka aliran darah koroner yang mengalami penyumbatan ataupun penyempitan akan kembali normal sehingga pasien jantung koroner yang telah dipasang stent ini akan bisa beraktifitas seperti sedia kala sebelum sakit. Walaupun yang tidak kalah penting setelah pemasangan stent ini adalah kembali dalam pola hidup serta pola makan yang sehat kembali harus senantiasa dijaga pula.
0 komentar:
Post a Comment