Kompilasi Pena

Dampak Akibat Penggunaan Deodoran

Bahaya pemakaian deodoran berlebihan terhadap kesehatan tubuh ternyata tidaklah sedikit. Banyak juga kaum wanita yang memakai deodoran untuk menghilangkan bau badan yang dimilikinya.

Penggunaan deodoran agar tubuh tetap wangi, sudah menjadi hal lumrah dan telah jadi kebiasaan sejak usia muda. Menurut sebuah survei, kesadaran mengenai bau badan membuat remaja lelaki atau pun perempuan wanita memakai deodoran berlebihan sejak usia dini.

Berkeringat merupakan hal yang wajar terjadi. Sebab berkeringat menjadi salah satu cara untuk mengeluarkan racun yang ada di dalam tubuh. Terkadang keringat menjadikan bau badan kita menjadi tidak sedap. Oleh karena itu banyak yang menyiasatinya dengan menggunakan deodoran. dan inilah bagian dari tujuan manfaat penggunaan deodoran.

Dampak Akibat Penggunaan Deodoran

Penggunanaan Deodorant Bisa Berpengaruh Pada Kesehatan


Menjaga dan merawat tubuh agar terhindar dari pengaruh bau badan hampir sama halnya dengan pentingnya memilih pakaian. Saat anda banyak kegiatan dan berkeringat banyak, aroma tubuh jadi tidak enak untuk dicium karena bercampur dengan banyak aroma lainnya.

Hal ini juga dapat berdampak terhadap perkembangan kesuksesan karier serta asmara dan pertemanan. Hal urusan pengaruh bau badan ini ternyata dapat berdampak besar terhadap hidup dan keseharian anda. Namun dengan teknologi yang berkembang begitu cepat memberikan pertolongan.

Penggunaan deodorant merupakan solusi yang menolong mengatasi bau badan dengan cara yang sangat mudah dan praktis. Selain itu, deodorant dapat berguna sebagai parfum yang membuat tubuh jadi lebih wangi. Berbagai aroma diciptakan untuk membuat orang lebih tertarik dan nyaman memakainya.

Seiring perkembangan penelitian pada kesehatan ternyata ada kabar dan informasi mengenai pengaruh penggunaan deodorant ini terhadap kesehatan tubuh penggunananya sendiri bila diberikan dan dilakukan secara berlebihan. Untuk itu mengenali akan akibat pemakaian deodorant perlu juga kita ketahui dan pahami dengan baik.

Berikut beberapa bahaya kesehatan terhadap penggunaan dan pemakaian deodoran yang dilansir dari boldsky.com antara lain adalah sebagai berikut :

Bisa Menimbulkan Alergi Kulit

Sebagian besar deodoran mengandung etanol dan seperti diketahui bahwa alkohol mampu menyebabkan kulit kering. Kekeringan ini akan membuat kulit Anda menjadi gatal dan muncul ruam. Selain mengandung alkohol, adanya bahan kimia lain di dalam deodoran akan menimbulkan reaksi alergi yang serius di tubuh.

Ada juga ahli kosmetik Dr. Abhijit Desai memaparkan pada jenis alkohol yang ada di deodorant hadir dengan kandungan yang tinggi, dapat membahayakan terjadinya iritasi, kemerahan serta gatal-gatal, bahaya yang bisa langsung dialami tanpa menunggu lama.

Para ahli banyak menyarankan agar penggunaan deodorant stick lebih baik dari pada penggunaan deodorant roll. Alasannya adalah kadar alkohol yang dikandung deodorant stick lebih rendah daripada deodorant roll dan yang pasti lebih aman.

Menimbulkan Bekas Noda Dan Residu

Pemakaian deodoran diketahui mampu meninggalkan noda dan residu di pakaian. Residu ini akan menimbulkan noda putih di pakaian hitam dan noda kekuningan di baju yang berwarna cerah.

Menyebabkan Alzheimer

Deodoran juga mengandung garam aluminium. Menurut beberapa penelitian, paparan bahan kimia yang terlalu berlebihan ini mampu menyebabkan Alzheimer.

Mengganggu Kesehatan Janin

Deodoran mengandung paraben dan phthalates. Paraben bermanfaat untuk mencegah keringat dan phthalates mampu mengawetkan aromanya. Kontaminasi kedua bahan ini pada janin akan menyebabkan pubertas dini serta menyebabkan mutasi sel yang berakhir dengan cacat janin.

Bahaya Deodoran Bagi Perempuan Wanita


Bagi kaum wanita perlu hati-hati terhadap pemakaian deodoran ini karena bisa berdampak pada kesehatannya antara lain adalah sebagai berikut :

Menyebabkan Kanker Payudara

Para peneliti telah mempelajari hubungan antara senyawa yang dikeluarkan deodoran yakni paraben dengan kanker payudara. Seperti diketahui, zat pareban banyak digunakan sebagai pengawet untuk membunuh kuman pada kosmetik seperti deodorant atau antiperspirant.

Setelah dilakukan penelitian, ternyata paraben sedikit menyerupai fungsi hormon estrogen pada wanita. Sedangkan hormon estrogen sendiri merupakan faktor risiko kanker payudara.

Penggunaan deodoran yang di wilayah ketiak, dekat dengan jaringan payudara. Deodoran yang terdiri dari senyawa estrogenik memiliki fungsi yang sama dengan hormon tubuh yang disebut dengan estrogen. Estrogen dikenal untuk mempromosikan pertumbuhan jaringan payudara. Jika pertumbuhannya melebihi normal maka mampu berubah menjadi sel kanker.

Ternyata tanpa disadari, penggunaan deodoran mampu menimbulkan beberapa gangguan kesehatan seperti contoh di atas. Sebenarnya, kita bisa meminimalisir penggunaan deodoran dengan selalu menjaga kebersihan tubuh. Sebab bau badan timbul saat keringat bercampur dengan bakteri.

0 komentar:

Post a Comment