Kompilasi Pena

Pengobatan Dan Efek Samping Antibiotik

Pengobatan Efek Samping Antibiotik - Antibiotik merupakan sebuah istilah yang diciptakan oleh Selman Waksman pada tahun 1942 untuk menggambarkan setiap substansi yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang antagonis terhadap pertumbuhan mikroorganisme lain dalam pengenceran tinggi. Definisi ini tidak termasuk zat yang membunuh bakteri, tetapi tidak diproduksi oleh mikroorganisme (seperti sebagai cairan lambung dan hidrogen peroksida). Hal ini juga termasuk senyawa antibakteri sintetis seperti sulfonamida. Senyawa antibakteri Banyak molekul relatif kecil dengan berat molekul kurang dari 2000 unit massa atom.

Pengertian antibiotik suatu zat yang dihasilkan oleh sesuatu mikroba terutama fungi / jamur yang berkhasiat dapat menghambat atau membasmi mikroba, khususnya adalah mikroba yang dapat menyebabkan penyakit. Mikroba penyakit infeksi dapat berupa bakteri, fungi / jamur atau pun dalam hal ini virus.

Pengobatan antibiotik biasanya digunakan oleh medis atau pun dokter untuk membunuh bakteri atau virus yang menyertai sebuah penyakit. Hanya saja pengobatan antibiotik ini harus diberikan secara hati-hati baik itu dalam pengobatan antibiotik sesuai dosis serta cara penggunaannya atau cara pemberian pengobatan antibiotik itu sendiri.

pengobatan antibiotik, pengertian antibiotik,Kompilasi Pena

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengobatan antibiotik ini. Hal yang perlu kita perhatikan dalam pengobatan antibiotik yaitu :
  1. Antibiotik hanya digunakan pada seseorang penderita setelah dokter mendiagnosa adanya penyakit infeksi yang berat ataupun pada kasus cidera berat dan kasus bedah / operasi.
  2. Pemberian antibiotik harus dibawah pengawasan dokter dan hanya dapat diberikan oleh apoteker berdasarkan resep dokter.
  3. Antibiotik baru diperlukan bila infeksi berlangsung lebih dari beberapa hari dan dapat menimbulkan akibat merugikan penderita.
  4. Penyakit infeksi dengan gejala ringan tidak memerlukan antibiotik justru memberikan kesempatan terangsangnya mekanisme kekebalan tubuh.
Selain memberikan efek pengobatan, pemberian antibiotik ini khususnya dalam rangka pengobatan antibiotik juga bisa memberikan beberapa efek samping dari pemberian antibiotik. Efek negatif antibiotik bisa terjadi bila dosis serta aturan, cara pemberian antibiotik tidak dilaksanakan dengan baik sesuai dengan petunjuk medis atau pun apoteker.

Berikut beberapa efek samping antibiotik dan efek negatif antibiotik yang bisa terjadi bila tidak sesuai petunjuk pemakaian yaitu :
  1. Reaksi alergi yang ringan berupa gatal-gatal, yang lebih berat berupa syok anafilaksis / pingsan, bahkan kematian. Yang perlu diwaspadai adalah seseorang dengan riwayat alergi dapat muncul reaksi alergi pada penggunaan ulang suatu antibiotika tertentu.
  2. Reaksi Toksik tergantung pada jenis obat dan faktor dalam tubuh penderita. Contoh tetrasiklin mengganggu pertumbuhan jaringan tulang termasuk gigi bila diberikan pada anak-anak.
  3. Super Infeksi, yakni timbulnya infeksi baru karena penggunaan antibiotik tertentu.
  4. Resistensi Bakteri, yakni kemampuan antibiotik untuk membasmi bakteri tertentu berkurang, bahkan hilang sama sekali.
Melihat beberapa efek samping antibiotik dan juga efek negatif antibiotik dia atas maka kita harus benar-benar berhati-hati dalam menggunakan antibiotik.Penggunaan yang kurang tepat ini dapat menyebabkan menurunya mekanisme antibody (kekebalan) dalam tubuh, sehingga seseorang lebih rentan terhadap suatu penyakit. Yang lebih parah lagi bila seseorang telah resisten dengan beberapa jenis antibiotik, bila suatu saat sakit dengan infeksi berat, maka dokter akan mengalami kesulitan menetapkan antibiotik pilihannya.

Untuk itulah bila kita menggunakan antibiotik dalam rangka menyembuhkan sakit kita kita harus benar-benar memperhatikan aturan pakai, dosis yang ditetapkan dalam pengobatan antibiotik tersebut. Yang tentunya akan dijelaskan oleh sang dokter ketika obat antibiotik diberikan kepada pasien.

0 komentar:

Post a Comment