Rambu-Rambu Mendongeng
Rambu-Rambu Mendongeng.Setelah sekian lama tidak memposting maka hari ini pena akan memposting mengenai Rambu-Rambu Mendongeng.Terahir kali pena memposting mengenai Masa Puber.Selamat menyimak sobat dan langsung saja cekidot ke mendongeng ...
Mendongeng adalah seni tertua warisan leluhur yang perlu dilestarikan dan dikembangkan sebagai salah satu sarana positif guna mendukung berbagai kepentingan sosial secara luas. Jauh sebelum munculnya peninggalan tertulis maupun buku, manusia berkomunikasi dan merekam peristiwa-peristiwa kehidupan mereka secara bertutur turun temurun. Tradisi lisan dahulu sempat menjadi primadona dan andalan para orang tua, terutama ibu dan nenek dalam mengantar tidur anak atau cucu mereka.
Mendongeng merupakan kegiatan mengasyikan namun langka dilakukan dewasa ini. Perkembangan maupun perubahan sosial masyarakat yang sangat pesat agaknya berpengaruh terhadap minimnya aktifitas mendongeng, baik di rumah, sekolah, tempat ibadah, taman bermain, bahkan perpustakaan sekalipun. Padahal, manfaat mendongeng luar biasa sekali. Mendongeng dapat mengasah kecerdasan majemuk seseorang, lewat mendongeng seseorang dilatih untuk mengembangakan sisi imajinasi dan meningkatkan kemampuan mendengarkan yang akan melahirkan kreatifitas dalam dirinya. Hal penting lainnya mendongeng merupakan upaya yang turut ambil bagian dalam menyampaikan pesan pendidikan moral yang baik di kalangan anak-anak.
Budaya mendongeng saat ini jarang dilakukan orangtua pada anak-anaknya. Pasalnya serbuan acara televisi dan film yang semakin gencar sudah dianggap bisa menggantikan dongeng.Di samping itu intensitas pertemuan anak dan orangtua yang kurang, membuat dongeng kurang diminati. Tak pelak lagi banyak orangtua baru yang tidak lagi tahu tentang dongeng.
Berikut ini adalah Rambu-Rambu Mendongeng :
Sampai di sini dulu sobat postingan pena tentang Rambu-Rambu Mendongeng.
Mendongeng adalah seni tertua warisan leluhur yang perlu dilestarikan dan dikembangkan sebagai salah satu sarana positif guna mendukung berbagai kepentingan sosial secara luas. Jauh sebelum munculnya peninggalan tertulis maupun buku, manusia berkomunikasi dan merekam peristiwa-peristiwa kehidupan mereka secara bertutur turun temurun. Tradisi lisan dahulu sempat menjadi primadona dan andalan para orang tua, terutama ibu dan nenek dalam mengantar tidur anak atau cucu mereka.
Mendongeng merupakan kegiatan mengasyikan namun langka dilakukan dewasa ini. Perkembangan maupun perubahan sosial masyarakat yang sangat pesat agaknya berpengaruh terhadap minimnya aktifitas mendongeng, baik di rumah, sekolah, tempat ibadah, taman bermain, bahkan perpustakaan sekalipun. Padahal, manfaat mendongeng luar biasa sekali. Mendongeng dapat mengasah kecerdasan majemuk seseorang, lewat mendongeng seseorang dilatih untuk mengembangakan sisi imajinasi dan meningkatkan kemampuan mendengarkan yang akan melahirkan kreatifitas dalam dirinya. Hal penting lainnya mendongeng merupakan upaya yang turut ambil bagian dalam menyampaikan pesan pendidikan moral yang baik di kalangan anak-anak.
Budaya mendongeng saat ini jarang dilakukan orangtua pada anak-anaknya. Pasalnya serbuan acara televisi dan film yang semakin gencar sudah dianggap bisa menggantikan dongeng.Di samping itu intensitas pertemuan anak dan orangtua yang kurang, membuat dongeng kurang diminati. Tak pelak lagi banyak orangtua baru yang tidak lagi tahu tentang dongeng.
Berikut ini adalah Rambu-Rambu Mendongeng :
- Waktunya tak perlu lama-lama.Untuk langkah awal cukup 15 menit, selanjutnya dapat ditingkatkan sesuai dengan kemampuan bayi.
- Perhatikan ekspresi bayi untuk melihat apakah ia sudah mulai bosan atau belum.Zbila ia tampak rewel atau bahkan menagis, segera hentikan kegiatan itu.
- Pilihlah waktu yang tepat.Hindari bercerita saat bayi sedang rewel atau lapar.Saat tepat biasanya saat bayi sedang tampak ceria dan tentu dsja saat diri kita pun sedang mood.Jika bayi nyaman namun si penutur sedang letih atau tidak mood umumnya katifitas bercerita menjadi tidak optimal karena emosi akan mempengaruhi keharmonisan penceritaan.
- Untuk frekuensi, seberapa sering bayi dapat dibacakan cerita, tidak ada batasannya.Selama bayi tampak menikmati, membacakan cerita bisa dilakukan kapan saja.
- Lokasi bercerita dapat di mana saja bisa saat bayi dalam boks,d i kereta dorong, kala diajak berjalan-jalan di taman.Intinya, saat kita melihat ada situasi nyaman, tak ada salahnya dimanfaatkan untuk bercerita.
- Tema cerita boleh apa saja, tentang beruang yang lucu, sayuran yang menyehatkan, atau aktifitas bayi sehari-hari.Yang penting, temanya sederhana dan tidak rumit.
- Pilih tema yang sesuai.Untuk pengantar tidur, pilihlah cerita yang ringan, seperti Selalamt malam Beruang Kecil.Yang menakutkan atau pun menegangkan jangan diberikan saat mau tidur.
- Soal cara bercerita, dengan sedikit kreatifitas anda pasti menemukan tehnik yang menarik minat bayi.Ada banyak alat bantu yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung itu, seperti boneka tangan, mainan, gambar atau benda-benda lainnya.
- Intonasi suara dapat mengespresikan suasana sedih gembira, takut, sehingga membuat cerita semakin seru, namun jangan berekspresi berlebihan :”Sang Putri pun menjerit aaa tidaaaakkk...!”Teriakan keras itu bukan membuat bayi menikmati cerita tetapi justru ketakutan.
- Buku khusus untuk bayi yang dilengkapi gambar-ganbar besar menarik, dengan sedikit kata, akan membuat bayi lebih fokus saat mendengarkan cerita.
Sampai di sini dulu sobat postingan pena tentang Rambu-Rambu Mendongeng.
0 komentar:
Post a Comment